LUTIM,sarambang.id – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Luwu Timur mencatat 965 Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Burau, Luwu Timur, teridentifikasi merupakan keluarga berisiko stunting.
Julah tersebut dibeberkan Kepala Bidang KB DP2KB Luwu Timur, dimana data tersebut berdasarkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022 atau (PK22 ).
Ia menjelaskan, PK22 sendiri merupakan kegiatan pengumpulan data mikro tentang data kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.
“Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode sensus, dimana kader mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran pendataan dengan kunjungan ke rumah,”kata Suliati, Rabu 01/11/23.
Dijelaskan Suliati, Adapun sasaran Keluarga Berisiko Stunting yaitu kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 59 Bulan.
Sasaran lain adalah pasangan usia subur yang butuh ber-KB menggunakan alat kontrasepsi (alkon) modern namun tidak terlayani agar mereka tidak mengalami stunting.
Ia menambahkan, dalam penanganan Stanting ini tidak hanya DP2KB tapi melibatkan lintas sektor , termasuk diantaranya Dinas PU-PR terkait untuk mencari keluarga yang tidak mempunyai sumber air minum sehat.
Kemudian, rumah tidak layak untuk dihuni, ibu yang terlalu tua untuk hamil dan melahirkan, terlalu dekat jarak anak yang dilahirkan, atau terlalu muda untuk melahirkan.
“Untuk itu, Pemerintah Luwu Timur melakukan upaya ini sekaligus mencapai 14 persen prevalensi stunting sesuai target Nasional,”tandas Sulianti.(*)