Sarambang.id – Pelayanan kesehatan di RSUD I Lagaligo Wotu, Luwu Timur, terancam lumpuh setelah para dokter spesialis yang tergabung dalam Forum Dokter Spesialis Luwu Timur mengeluarkan pernyataan sikap terkait ketidakpastian pembayaran tambahan penghasilan (insentif) mereka.
Dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh puluhan dokter spesialis, mereka secara tegas menuntut kepastian pembayaran insentif yang nilainya diperkirakan mencapai Rp2 Miliar itu.
Para dokter ini merujuk pada SK Bupati Nomor 395/F-04/XII/Tahun 2023 tentang penetapan standar biaya yang seharusnya masuk dalam Anggaran 2024.
Tak hanya itu, mereka juga mendesak adanya klarifikasi tertulis dan terbuka dari Direktur RSUD I Lagaligo Wotu mengenai kepastian pembayaran hak mereka.
Jika tidak ada kejelasan, para dokter menyatakan mereka tidak dapat menjamin untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Hal Ini tentu saja menjdao ancaman nyata bagi keberlangsungan layanan kesehatan di rumah sakit I Lagaligo Wotu sebagai sentral pelayanan kesehatan di Kabupaten Luwu Timur.
Ancaman mogok kerja ini tentunya menjadi perhatian serius bagi Pemkab Luwu Timur. Pelaksana Tugas (Pjs) Bupati Luwu Timur, Jayadi Nas, langsung merespons situasi ini dengan menyatakan pihaknya akan segera memanggil Direktur RSUD I Lagaligo Wotu untuk melakukan klarifikasi.
“Saya akan panggil Direktur RSUD dulu untuk mempertanyakan soal ini,” ungkap Jayadi Nas.
Lebih lanjut, Jayadi menambahkan pihaknya masih menunggu hasil konsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar situasi ini menjadi lebih jelas.
Namun, jika tidak ada titik temu dalam waktu dekat, ancaman mogok kerja ini bisa berdampak sangat serius pada pelayanan medis di rumah sakit, yang pada akhirnya akan sangat merugikan masyarakat Luwu Timur.(*)