Kasus Virus ASF Meningkat, Dinas Pertanian Lutim Sarankan Peternak Lakukan Biosekuriti

SARAMBANG – Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur sarankan peternak babi melakukan Biosekuriti.

Biosekuriti merupakan salahsatu langkah yang dapat dilakukan peternak sebagai upaya menekan penyebaran vurus African Swine Fever (ASF).

Dalam penerapan Biosekuriti, ada sejumlah tindakan yang perlu dilakukan seperti tindakan terhadap kandang, alat dan kendaraan, hingga cara penanganan ternak babi yang sudah terjangkit dan mati.

Demikian dikatakan, Kadis Pertanian, Amrullah Rasyid kepada wartawan, Sabtu 13/05/2032.

Dikatakan Amrullah, tindakan yang dilakukan di kandang adalah memisahkan hewan yang menunjukkan gejala klinis ASF, melakukan pembersihan hingga melakukan desinfeksi menggunakan bahan kimia.

“Desinfeksi dilakukan dengan cara mencampurkan air dengan air bersih dan menyemprot area kandang selama 30 menit” Katanya.

Sementara untuk kandang yang sudah terlanjur terjangkit, peternak diminta untuk mengosongkan kandang minimal tiga bulan dan rutin melakukan desinfeksi setiap harinya.

Untuk penanganan babi yang mati dengan cara segera menguburkan bangkai dengan kedalaman 2,5 meter.(*)