Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), menggelar Kegiatan Mini Lokakarya (Minlok) Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan Tahun 2024, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (22/07/2024).
Tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan komitmen / dukungan pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan dalam upaya penurunan stunting, dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga dan hasil pemantauan pendampingan keluarga di tingkat kecamatan sampai tingkat desa dan mendukung pelaksanaan kegiatan intervensi serentak diposyandu setiap bulan.
Mewakili Bupati, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Aini Endis Anrika saat membuka acara mengatakan, saat ini, satu dari empat anak Indonesia mengalami stunting. Persoalan ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan.
“Karena anak-anak adalah generasi penerus. Mereka masa depan kita, bagaimana kita bisa mencapai visi Indonesia emas tahun 2045 kalau modal dasarnya anak-anak bangsa mengalami stunting,” tegas Endis.
Untuk itu, Plt. Kepala DP2KB Lutim ini menekankan bahwa pemerintah serius dalam mengupayakan penurunan prevalensi stunting.
“Kondisi prevalensi stunting Kabupaten Luwu Timur berdasarkan SKI (Survei Kesehatan Indonesia) tahun 2023 yaitu 26 persen atau terjadi kenaikan 3.4 persen dari tahun 2022, sedangkan target nasional menurunkan 14 persen pada akhir tahun 2024,” jelasnya.
“Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang, anak-anak kita adalah bagian dari masa kini dan masa depan yang akan datang,” tandas Asisten Pemerintahan dan Kesra.
Turut hadir, Ketua TP PKK Lutim, Hj. Sufriaty Budiman, Kepala OPD, Camat, perwakilan Forkopimda, Kepala KUA, para Kepala Puskesmas, para Tenaga Nutrisionis, para Ketua TP PKK Kecamatan, Koordinator PKB/PLKB, dan para Tim Pendamping Keluarga. (ik/ikp-humas/kominfo-sp)