Sarambang.id – Tingkat toleransi terhadap Politik Uang yang sangat rendah di luwu Timur, hal itu tergambar dalam survey yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA untuk Pilkada Luwu Timur 2024.
Dalam keterangan persnya, LSI Denny Ja menyimpulkan penolakan terhadap politik uang pada Pilkada Luwu Timur terjadi merata disemua segmen gender, laki-laki dan perempuan masing-masing menilai politik uang tidak bisa dibenarkan sebesar 82%.
“Di segmen umur, penolakan terhadap politik uang tertinggi di segmen pemilih Gen X sebesar 90,7%, dan pemilih Gen Z dan milenial juga tinggi diatas 80%, dan yang paling rendah penolakan yaitu mereka generasi Baby Boomer sebesar 79,2%,” ujar Ikrama Masloman, peneliti senior dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, dalam keterangan persnya, Sabtu (23/11) malam, di Hotel Harper, Kota Makassar.
Lebih lanjut, Ikrama menjelaskan di segmen Profesi, penolakan terhadap politik uang tertinggi di segmen pemilih profesi karyawan Swasta sebesar 93,1%, bahkan mereka yang tidak bekerja sekalipun cukup tinggi sebesar 85,7% dan penolakan di atas 80% terjadi di IRT sebesar 83,5% dan Wiraswasta 82,8%, sedangkan profesi petani dan pekerjaan lainnya sebesar 79%.
Selain kesimpulan soal penolakan politik uang, LSI Denny JA juga menyimpulkan jika Pilkada Luwu Timur yang adakan digelar 27 Niovember mendatang, hamper dipastikan pasangan Nomor urut 3, Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler (Ibas-Puspa) akan memenangkan Pikada Lutim 2024 mendatang.
Dalam riset yang dilakukan 7 – 14 November 2024 dengan melibatkan 440 responden, Ibas – Puspa unggul 45,1 persen. Disusul petahana atau calon nomor urut 2 Budiman – Akbar sebesar 38,3 persen, dan Calon Nomor urut 1 Isrullah – Usman 9,1 persen.(*)