Membersihkan benda pusaka tak boleh asal. Kegiatan pensucian ini cukup sakral.
Pada kegiatan Festival Jejak Peradaban Besi Luwu (F-JPBL), rangkaian HUT ke-21 Kabupaten Luwu Timur, upacara mattompang diperlihatkan di Lapangan Iniaku, Sorowako, Kecamatan Nuha, Jum’at, (17/05/24).
Bupati Luwu Timur Budiman bersama Wakil Bupati, Akbar Andi Leluasa, tak sekadar menyaksikan prosesi sakral ini. Keduanya ikut melakukan pensucian benda pusaka.
Area upacara pensucian benda pusaka dibatasi dengan kain putih melingkar. Kemudian, di dalam area ada 20 orang mendampingi Budiman dan Akbar. Semuanya membersihkan benda pusaka secara bergiliran.
Besi benda pusaka dibersihkan menggunakan perahan air jeruk nipis. Di oleh menggunakan jari. Diusap satu arah. Dengan mattompang, warisan pusaka bernilai sejarah dan budaya bisa terjaga.
“Upacara mattompang pusaka merupakan tontonan, sekaligus tuntunan tradisi tentang sejarah masa lalu yang sangat luar biasa. Ini akan menjadi bekal ilmu bagi generasi muda,” kata Budiman.
Mattompang benda pusaka perlu dilestarikan. Dengan cara ini, tradisi budaya di Tana Luwu terjaga. “Terima kasih kepada panitia pelaksana terutama kepada Pompessi Luwu beserta seluruh pihak yang terlibat sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya. (*)