Pelaksanaan pilkada aman dan damai jadi tanggung jawab bersama. Semua pihak harus berkomitmen. Menjaga demokrasi yang jurdil.
Staf Ahli Hukum dan Pemerintahan, Andi Juanna Fahruddin, mengatakan, apel siapa salah satu bentuk wujud nyata komitmen bersama menjaga pelaksanaan Pilkada berjalan dengan jujur, adil, aman, damai, dan demokratis.
“Kita semua berkumpul ditempat ini menunjukkan kesiapan kita dalam mengawal jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024,” kata Andi Juanna saat memberikan arahan dan motivasi bagi para petugas pengawas Pilkada saat Apel Pengawasan Pemilu di Lapangan Merdeka Malili, Rabu (20/11/2024).
Ia mewakili Pjs. Bupati Luwu Timur pada agenda apel siaga ini. Pada kesempatan ini, ka mengajak seluruh jajaran Bawaslu agar pengawasan Pilkada dilakukan dengan tegas, independen, dan tanpa keberpihakan.
“Saudara-saudara adalah benteng kepercayaan publik untuk menjaga demokrasi. Jangan pernah ragu untuk menindak segala bentuk pelanggaran yang berpotensi mencederai proses Pilkada,” tambahnya.
Ia berharap, jajaran Bawaslu menjadi garda terdepan dalam menjaga situasi yang kondusif. “Bangun sinergi antara pengawas, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat agar potensi konflik dapat dicegah sejak dini,” ujarnya.
Andi Juanna mengajak semua pihak untuk menjaga kedamaian, hindari ujaran kebencian, penyebaran berita bohong, dan tindakan provokatif lainnya. “Pilihlah pemimpin dengan bijak berdasarkan visi dan program yang ditawarkan, bukan karena tekanan atau pengaruh yang tidak sehat,” harap Andi Juana.
Ketua Bawaslu Luwu Timur Pawennari, mengatakan, apel siaga ini bukan sekadar kegiatan ceremonial, melainkan bukti nyata kesiapan Bawaslu dalam mengawal pesta demokrasi.
“Konstitusi mengamanatkan kita untuk memastikan Pilkada dilaksanakan secara demokratis. Tugas kita adalah memastikan setiap pemilih yang hadir di TPS berdaulat dan terlindungi hak pilihnya,” ujarnya,
Dalam pesannya, Pawennari berulang kali menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam pengawasan. Ia mengingatkan, agar jangan ada duri dalam perjuangan pengawasan saat ini.
“Tidak boleh ada yang menjadi aktor operasi kecurangan selama penyelenggaraan Pilkada. Jika ada pengawas yang mencoba bermain mata’ dengan pihak yang mengganggu netralitas, Bawaslu akan menindak tegas,” imbuhnya. (*)