Nurchalis Aziz Suarakan Nasib Tenaga Honorer: “Mereka Disingkirkan Karena Kelalaian, Bukan Karena Gagal Mengabdi”

Nasib para tenaga honorer kembali menjadi sorotan di Kabupaten Luwu Timur. Anggota DPRD Luwu Timur, Nurchalis Aziz, menyampaikan keprihatinannya atas banyaknya putra-putri daerah yang telah lama mengabdi, namun kini harus kehilangan pekerjaan akibat kebijakan baru di bidang kepegawaian.

Dalam kunjungan kerjanya ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (2/10/2025), Nurchalis bersama sejumlah legislator menyoroti masih banyaknya tenaga kerja daerah yang tidak terakomodasi dalam sistem nasional. Ia menilai, permasalahan ini bukan disebabkan oleh para tenaga honorer, melainkan oleh kelalaian oknum tertentu yang tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.

“Mereka sudah bertahun-tahun bekerja untuk daerah. Tapi karena kelalaian sebagian orang, mereka justru disingkirkan. Ini bukan hanya soal data, tapi soal keadilan dan tanggung jawab,” tegas Nurchalis.

Menurutnya, kebijakan tersebut berdampak luas, bukan hanya pada tenaga honorer yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga pada semangat generasi muda di Luwu Timur. Banyak anak muda kini mulai ragu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena khawatir sulit mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

“Sekarang banyak anak muda berpikir ulang untuk kuliah. Mereka takut setelah capek belajar, tetap saja sulit cari kerja. Ini keresahan nyata yang harus kita dengar,” ujarnya.

Politisi muda ini menegaskan bahwa DPRD Luwu Timur akan terus mendorong pemerintah daerah untuk memberikan perhatian serius terhadap nasib tenaga honorer, sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja bagi generasi muda.

“Suara kami mungkin kecil, tapi kami akan terus istiqamah memperjuangkan nasib mereka. Karena ini bukan hanya soal pekerjaan, tapi soal masa depan anak-anak daerah,” tutup Nurchalis.